Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai
70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap;
pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor.
Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang
berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar
setengah kali panjang stkamur (tanpa ekor).[1]
Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip
punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip
punggung dibatasi oleh garis merah.[2] Jenis yang diperdagangkan, selain
yang berwarna kekuningan,
ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan
albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala
melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil
dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual
ikan ini.
Habitat dan penyebaran
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai
70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap;
pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor.
Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang
berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar
setengah kali panjang stkamur (tanpa ekor).[1]
Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip
punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip
punggung dibatasi oleh garis merah.[2] Jenis yang diperdagangkan, selain
yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan
dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala
melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil
dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual
ikan ini.
Habitat dan penyebaran
Pemeliharaan di akuarium
Asal mula ikan Sumatra
Dijuluki ikan Sumatra karena pertama kali ditemukan di Pulau Sumatra,
tepatnya di perairan Lampung, Jambi, dan Riau. Lantaran berasal dari
Sumatra, orang lantas menyebutnya ikan Sumatra atau board sumatra kata
orang asing. Belakangan, baru ketahuan bahwa ia bisa juga ditemukan di
Kalimantan.
Menurut Axelrod dalam "Exotic Tropical Fish", di habitat aslinya
"harimau air" hidup di perairan jernih, dengan pH 6,6-6,7 dan temperatur
23-27 derajat celcius. Makanan alaminya jasad renik (zooplankton) dan
unsur tumbuh-tumbuhan (phytoplankton). Varietasnya ada 4 dengan bentuk
tubuh yang sama hanya berbeda pada warna tubuh dan sirip.
Paling populer adalah yang berwarna kuning keperakan, berhiaskan empat
buah garis hitam kelam. Mulutnya kemerahan, sirip punggung hitam bertepi
merah, sirip ekor bersisi merah bening, dan sirip perutnya berwarna
oranye.